BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Perkembangan Teknologi Informasi
atau Information Technology (disingkat IT) pada dekade terakhir ini meningkat
dengan pesat. Informasi teknologi (IT) merupakan suatu teknologi yang
berhubungan dengan pengolahan data menjadi informasi dan proses penyaluran
data/informasi tersebut dalam batas-batas ruang dan waktu. Teknologi informasi
ini mencakup teknologi komputer dan komunikasi.
Dalam era informasi seperti sekarang
ini, peranan teknologi informasi tidak hanya diperuntukan bagi suatu organisasi
tertentu, melainkan juga kebutuhan perseorangan. Teknologi informasi telah
masuk ke dalam berbagai bidang dan ke lapisan masyarakat. Kemajuan teknologi
informasi akan memberikan dampak yang besar pada kehidupan masyarakat. Berbagai
kepentingan menjadi dasar pertimbangan, dari mulai hanya sebagai life-style
atau pelengkap sampai dengan menjadi perangkat dan sarana yang menempati posisi
yang vital. Hal ini bukan saja terjadi pada masing-masing individu masyarakat
tetapi juga terjadi pada organisasi secara luas. Kebutuhan IT pada setiap
organisasi akan berbeda sesuai dengan intepretasi dari visi yang dimiliki para
pimpinan.
Tuntutan tata kelola yang baik,
benar dan transparan pada suatu organisasi baik di korporasi maupun di pemerintahan.
Prusahaan-perusahaan besar dan maju telah merubah cara pandangnya terhadap
teknologi informasi dari sekedar alat perhitungan dan komunikasi menjadi suatu
komponen yang melekat perusahaan untuk tetap bisa bersaing.
Sebagaimana setiap kemajuan teknologi
komunikasi yang lain, internet masuk ke berbagai bentuk kehidupan masyarakat.
Hal ini terjadi karena komunikasi adalah salah satu kebutuhan yang mendasar
pada masyarakat. Teknologi internet berkembang dan menyatu dalam sebuah ‘dunia’
atau ‘ruang maya’ atau sering disebut sebagai cyber-space, sebuah dunia atau
tempat orang dapat berkomunikasi, ‘bertemu’, dan melakukan berbagai aktivitas
ekonomi/bisnis. informasi
telah berubah bentuk menjadi suatu komoditi yang dapat diperdagangkan. Keadaan
ini terbukti dengan semakin berkembangnya bisnis pelayanan informasi, seperti
stasiun televisi, surat kabar, radio dan internet yang telah memasuki
sendi-sendi kehidupan manusia. Perubahan lingkungan yang pesat, dinamis dan
luas tersebut didukung oleh kemajuan teknologi informasi disegala bidang. Hal
ini telah mendorong transformasi masyarakat tradisional menjadi masyarakat
informasi.
1.2 Rumusan
Masalah
Dengan
memperhatikan latar belakang di atas, dalam karya tulis ini dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud
dengan IT ?
2. Apa dampak positif
dan negatif IT pada ekonomi perusahaan?
3. Apa manfaat dari
perkembangan IT?
1.3 Tujuan
Penulisan
Adapun tujuan penulisan dari karya tulis ini, yaitu:
1. Menguraikan apa yang
dimaksud dengan IT.
2. Memaparkan/menjelaskan efek
IT dalam organisasi perusahaan.
3. Menguraikan Masalah dan
pemecahannya akibat perkembangan IT
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan karya
tulis ini, yaitu:
1.
Agar penulis dapat mengetahui secara
jelas apa yang dimaksud dengan teknologi informasi
2.
Agar penulis tahu bagaimana dampak teknologi informasi
terhadap ekonomi suatu perusahaan
3.
Agar penulis dapat menerapkan ilmu yang
penulis dapat di bangku kuliah
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 TEKNOLOGI
INFORMASI DAN PERKEMBANGANNYA
Teknologi informasi muncul sebagai akibat
semakin merebaknya globalisasi dalam kehidupan organisasi, semakin kerasnya
persaingan bisnis, semakin singkatnya siklus hidup barang dan jasa yang
ditawarkan, serta meningkatnya tuntutan selera konsumen terhadap produk dan
jasa yang ditawarkan. Untuk mengantisipasi semua ini, perusahaan mencari
terobosan baru dengan memanfaatkan teknologi. Teknologi diharapkan dapat
menjadi fasilitator dan interpreter. Semula teknologi informasi digunakan hanya
terbatas pada pemrosesan data. Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi
tersebut, hampir semua aktivitas organisasi saat ini telah dimasuki oleh
aplikasi dan otomatisasi teknologi informasi.
Teknologi informasi dapat didefinisikan
sebagai perpaduan antara teknologi komputer dan telekomunikasi dengan teknologi
lainnya seperti perangkat keras, perangkat lunak, database, teknologi
jaringan, dan peralatan telekomunikasi lainnya. Selanjutnya, teknologi
informasi dipakai dalam sistem informasi organisasi untuk menyediakan informasi
bagi para pemakai dalam rangka pengambilan keputusan.
Menurut Shannon dan Weaver, informasi sebagai objek
materi ilmu komunikasi mempunyai makna: Patterned matter-energy that affects
the probabilities of alternatives available to an individual making decision
(hal atau energi yang terpolakan yang mempengaruhi dan memungkinkan seseorang
membuat keputusan dari beberapa kemungkinan yang ada) (Shannon dan Weaver,
1949).
Informasi bermanfaat untuk mencapai tujuan ideal
maupun material. Di akhir abad ke-20 informasi mampu menempatkan diri sebagai
komoditas yang sangat potensial untuk mendatangkan materi. Informasi dapat
dikembangbiakkan, diolah, dan diperdagangkan untuk tujuan material atau
disajikan untuk mempengaruhi sikap mental individu seperti iklan (material) dan
publikasi/propaganda atau layanan sosial (ideal).
Kenyataan ini sebagaimana disinggung oleh
Tanudikusumah (1984) yang menyatakan: "Kelak manusia akan
"berternak" informasi, dan dari "berternak" informasi ini
manusia akan memperdagangkannya dan memperoleh keuntungan darinya
(Tanudikusumah, 1984).
Demikian hebatnya eksistensi informasi itu, hingga
Napoleon Bonaparte (1769-1821) pernah menyatakan: "Saya lebih takut
terhadap ketajaman pena daripada harus menghadapi satu batalion tentara
bersenjata lengkap” dan "Bila pers saya beri kebebasan, kekuasaan saya
tidak akan lebih dari tiga bulan". Dalam sejarahnya Napoleon merupakan
contoh seseorang yang dapat mencapai kekuasaan berkat kepandaiannya
memanfaatkan informasi. Ironisnya, ia jatuh akibat kesalahannya memanfaatkan
informasi.
Dalam pengertian yang sederhana, teknologi informasi
dapat diartikan sebagai: "Teknologi informatika yang mampu mendukung
percepatan dan meningkatkan kualitas informasi, serta percepatan arus informasi
ini tidak mungkin lagi dibatasi oleh ruang dan waktu" (J.B. Wahyudi,
1990).
Dari pendapat ini terdapat item yang sangat mendasar
yaitu: "percepatan dan peningkatan kualitas informasi yang tidak terbatasi
oleh ruang dan waktu" kalimat kunci tersebut lebih mengarah kepada
kedudukan teknologi informasi secara fungsional, yakni mempercepat akses
informasi dan meningkatkan kualitas informasi.
Everett M. Rogers (1986) dalam Communication
Technology menyatakan bahwa teknologi biasanya memiliki dua aspek, yaitu perangkat
keras (objek materi dan sifatnya), dan aspek perangkat lunak (dasar informasi
untuk menggerakkan perangkat keras itu). Sedangkan batasan mengenai teknologi
informasi itu, Rogers menyatakan: "Teknologi informasi adalah perangkat
keras bersifat organisatoris, dan meneruskan nilai-nilai sosial dengan siapa
individu atau khalayak mengumpulkan, memproses, dan saling mempertukarkan
informasi dengan individu atau khalayak lain (Rogers, 1986).
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan
secara sederhana bahwa teknologi informasi merupakan seperangkat fasilitas yang
terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak yang dalam prakteknya
diarahkan untuk mendukung dan meningkatkan kualitas informasi yang sangat
dibutuhkan oleh setiap lapisan masyarakat secara cepat dan berkualitas. Berkat
teknologi informasi inilah, informasi yang ada di setiap tempat pada detik yang
sama dapat dipantau di tempat lain meskipun tempat itu berada di belahan bumi
yang lain, atau bahkan di ruang angkasa sekalipun.
Dewasa ini semakin dirasakan pentingnya pemanfaatan
teknologi informasi sebagai sarana untuk layanan informasi bagi masyarakat guna
mendukung penyelenggaraan program-program pemerintah. Pemerintah bagaimanapun
tidak dapat mengkesampingkan keberadaan teknologi informasi karena teknilogi
informasi merupakan sarana yang paling efektif untuk menyampaikan atau
mensosialisasikan kebijakan-kebijakan pemerintah dalam berbagai bidang.
Teknologi informasi yang difungsikan untuk layanan
informasi kepada masyarakat memungkinkan terjadinya pertukaran informasi dalam
waktu seketika tanpa dapat dibatasi oleh ruang dan waktu. Hal ini tentu akan
sangat mendukung suatu disiplin ilmu atau suatu jenis pekerjaan yang memerlukan
kecepatan akses informasi seperti jurnalistik atau ekonomi. Jurnalistik
merupakan jenis kerja yang mengutamakan aktualitas/kecepatan; sedangkan pada
bidang ekonomi/bisnis percepatan informasi akan membawa pengaruh terhadap
perolehan profit atau sebaliknya.
Sudah terbukti secara nyata bahwa bidang pembangunan,
perekonomian, bisnis, dan bidang lainnya tidak akan mengalami kemajuan tanpa
diimbangi dengan pencapaian kemajuan di bidang teknologi informasi. John
Naisbitt dan Patricia Aburdene (1984) telah memprediksikan akan terbentuknya
ekonomi global. Prediksi ini saat ini telah menjadi kenyataan, misalnya saja
pada saat ini seseorang yang tengah berada di tengah hutan belantara di
pedalaman Kalimantan dapat saja melakukan transaksi dengan rekan bisnisnya yang
ada di New York melalui komunikasi dengan telepon satelitnya.
Oleh karena itu pemanfaatan teknologi informasi untuk
layanan informasi kepada masyarakat merupakan suatu keniscayaan. Sebab layanan
informasi di masa sekarang ini tidak akan membuahkan hasil yang maksimal jika
tidak didukung oleh teknologi informasi. Inilah kaitan erat antara teknologi
informasi dengan layanan informasi bagi masyarakat.
2.2 PENGARUH
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP BIDANG EKONOMI
Kontribusi IT pada pertumbuhan ekonomi dan
perkembangan sosial telah mendapat perhatian besar pada beberapa tahun
belakangan ini, terutama pada isu mengenai “ekonomi baru”. Sektor produksi-IT
dan sektor pengguna-IT amat beragam, antar dan di dalam suatu negara. Fokusnya
lebih banyak diberikan pada debat pengambilan keputusan oleh pemerintah, kurang
melihat efeknya pada kurang waktu jangka panjang.
Ada 3 (tiga) efek dari pemanfaatan IT dalam
mendorong pertumbuhan ekonomi, yaitu:
1.
Investasi IT dalam berbagai sektor membantu peningkatan
produktifitas tenaga kerja.
2.
Kemajuan teknologi di dalam memproduksi barang-barang
teknologi tinggi memberikan kontribusi untuk kemajuan sektor IT
3.
Penggunaan yang lebih meningkat dari IT membantu
perusahaan untuk melakukan efisiensi secara menyeluruh.
2.3 BERBAGAI
MASALAH YANG TIMBUL AKIBAT PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI INFORMASI DAN CARA
MENGATASINYA
Perkembangan teknologi informasi disatu sisi
menguntungkan Ekonomi Perusahaan. Tetapi disisi lain dapat menimbulkan beberapa
masalah. Bahkan teknologi informasi merupakan salah satu penyebab adanya
tekanan bisnis pada organisasi. Permasalahan yang timbul akibat perkembangan
teknologi informasi adalah sebagai berikut:
a.
Untuk menerapkan teknologi informasi dalam perusahaan
memerlukan biaya yang besar.
b. Pengembangan
teknologi informasi tidak hanya membutuhkan pengetahuan dan kemampuan teknis di
bidang ekonomi saja, tetapi pengetahuan tentang teknologi informasi juga harus
dikembangkan. Hal ini berkaitan dengan masalah information literacy yang perlu ditingkatkan agar
pemanfaatan teknologi informasi dapat dioptimalkan. Pengetahuan mengenai
teknologi informasi bukan sekedar pengetahuan secara teknis, akan tetapi lebih
pada kekuatannya secara strategis.
c. Teknologi informasi
yang diterapkan tersebut harus acceptable,
artinya dapat diterima oleh semua orang yang akan menggunakannya. Jika perkembangan
teknologi tidakacceptable, maka dapat menimbulkan perilaku yang tidak
diharapkan seperti resistance
to change (penolakan
terhadap perubahan). Resistance
to change muncul
karena tidak semua orang mudah menerima perubahan dan menganggap bahwa adanya
perubahan berarti hambatan, bahkan dapat merupakan ancaman. Resistance to change juga dapat timbul karena
kurangnya pengetahuan atau ketidakmampuan dalam mengoperasikan teknologi
informasi yang baru. Sebaliknya, bagi orang-orang yang dinamis, perkembangan
teknologi informasi merupakan dorongan untuk semakin mengembangkan diri.
Beberapa contoh anggapan bahwa perkembangan teknologi informasi merupakan
ancaman, yaitu seorang mandor yang merasa kedudukannya terancam jika pihak
manajemen memutuskan untuk menggunakan sistem pengawasan terpusat dengan
monitor kamera. Atau seorang manajer menganggap perubahan sebagai ancaman bila
wewenang dan kekuasaan yang dimilikinya menjadi berkurang akibat penerapan
teknologi informasi.
d. Perkembangan
teknologi informasi menuntut semakin banyaknya keahlian yang dimiliki oleh
karyawan atau pekerja dalam organisasi. Oleh karena itu pendidikan tambahan dan
pelatihan sangat diperlukan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dari
karyawan atau pekerja.
e. Perkembangan teknologi informasi juga memungkinkan
hilangnya kesempatan kerja khususnya bagi karyawan tingkat bawah, karena
teknologi informasi tersebut dapat menjalankan tugas mereka. Teknologi
informasi hanya menciptakan kesempatan kerja baru bagi tenaga ahli atau individu
yang benarbenar memenuhi kualifikasi.
f. Di pihak lain ada
yang beranggapan bahwa perkembangan teknologi informasi dapat menimbulkan
pemborosan, karena diperlukan biaya yang besar untuk pengadaan
peralatan-peralatan yang canggih yang diperlukan serta pengadaan pelatihan bagi
karyawan untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian yang dimiliki.
g. Ada juga pihak yang
tidak senang dengan kehadiran komputer yang dianggap menjadikan mereka malas
bekerja dan membosankan. Keadaan ini disebut denganfunctional fixaction (tidak bersedia menerima
sesuatu yang baru walaupun sesuatu yang baru itu lebih bermanfaat).
h. Dengan semakin
canggihnya teknologi informasi maka memungkinkan munculnya kejahatan-kejahatan
teknologi informasi.
Untuk mengatasi berbagai masalah yang timbul
akibat perkembangan teknologi informasi, maka diusahakan beberapa tindakan.
Masalah resistance to change harus dihilangkan karena hal
ini dapat mengakibatkan menurunnya produktivitas, meningkatkan angka absensi,
dan mengurangi motivasi atau pemogokan kerja (Gordon, 1993). Untuk mencegah
kondisi yang tidak diinginkan, Gordon menyarankan agar anggota organisasi atau
pekerja dilibatkan dalam pelaksanaan tugas tertentu dan menciptakan lingkungan
yang mendukung kualitas anggota organisasi. Selain itu perlu memberikan
kesadaran pada karyawan bahwa penggunaan teknologi informasi dapat memberikan
manfaat dalam jangka panjang dan menunjukkan kelemahan sistem lama. Selanjutnya
Gordon mengajukan beberapa hal yang harus dilakukan untuk mengurangi resistance to change terhadap perubahan implementasi
teknologi informasi, antara lain communication,
educational program, evolusional change, employee involment, new policies and
procedures, staff change, temporary structure dansteering committee.
Untuk dapat memiliki keahlian dan kemampuan
tentang teknologi informasi, maka anggota organisasi perlu mendapatkan tambahan
pendidikan dan pelatihan serta pemberian ketrampilan-ketrampilan yang relevan.
Selain itu, sebelum pihak manajemen organisasi mengimplementasikan teknologi
informasi yang baru, mereka harus mempertimbangkan besarnya biaya yang
diperlukan dan manfaat yang akan diperoleh (cost – benefit analysis).
Teknologi informasi akan diterapkan apabila manfaat yang diperoleh dengan
menggunakan teknologi informasi lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan
untuk mengimplementasikan teknologi informasi. Hal ini disebut juga sebagai value of information technology.
Oleh karena itu, perlu mempertimbangkannya dengan baik sebelum mengambil
keputusan. Keamanan harus senantiasa ditingkatkan, untuk menghindari
penyalahgunaan teknologi informasi. Misalnya dengan menyimpan komputer pada
tempat yang aman, hanya boleh digunakan oleh orang-orang tertentu yang
berkepentingan, penggunaan password,
dan pembuatan access control
matrix.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Untuk mempertahankan kelangsungan hidup
suatu organisasi, harus disadari bahwa lingkungan usaha akan selalu berubah,
termasuk teknologi informasi yang juga mengalami perkembangan. Dengan
berkembangnya teknologi informasi mengakibatkan perubahan-perubahan dalam
bidang ekonomi akan menyesuaikan dengan perkembangan kegiatan perusahaan.
Kehadiran teknologi informasi memberikan banyak manfaat bagi perusahaan,
seperti mampu meringankan aktivitas bisnis yang kompleks serta menghasilkan
informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami,
dan teruji dalam rangka perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan
manajemen. Selain itu efisiensi operasi perusahaan dan kinerja perusahaan juga
dapat ditingkatkan. Akibatnya perusahaan dapat tetap bertahan dalam era
informasi serta mampu menghadapi persaingan pasar global. Selain menghasilkan
manfaat, perkembangan teknologi informasi juga dapat menimbulkan beberapa
dampak negatif bagi perusahaan, seperti tertutupnya kesempatan kerja, timbulnya resistance to change serta timbulnya
kejahatan-kejahatan teknologi informasi yang dapat merugikan perusahaan.
3.2 SARAN
Sebaiknya
perusahaan-perusahaan di era globalisasi seperti sekarang ini lebih banyak
menghadirkan teknologi informasi. Dengan adanya teknologi informasi maka
pertumbuhan perekonomian perusahaan akan menjadi lebih maksimal, karena
teknologi informasi mampu meningkatkan aktivitas bisnis yang kompleks
serta menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu,
lengkap, dapat dipahami, dan teruji dalam rangka perencanaan, pengendalian dan
pengambilan keputusan manajemen.
No comments:
Post a Comment